mahjongwayhitam.com Jalur distribusi game first party Microsoft memang sedikit berbeda dari kompetitornya. Jika perusahaan lain sebisa mungkin menahan sebuah game untuk rilis multiplatform, rasanya pemilik konsol Xbox ini punya pandangan yang kebalik.
Seperti yang kita ketahui, rasanya kini hampir setiap kali Microsoft merilis game, tidak ada lagi eksklusivitas didalamnya. Hal ini membuat kita bertanya-tanya, apakah ada batasan game yang tidak bakal masuk ke platform lain, seperti Switch dan PlayStation misalnya.
Phil Spencer Ungkap Tidak Ada Game Xbox yang Tak Bisa Masuk Platform Lain
Berbicara kepada Bloomberg, bos Xbox Phil Spencer kembali mengungkapkan kalau tidak ada game besutan Microsoft yang ditahan-tahan untuk masuk ke platform rival mereka. Termasuk diantaranya Halo series yang selama ini eksklusif. Namun beliau juga mengungkapkan kalau masih terlalu awal untuk membicarakan hal ini.
Hal ini bisa berarti semua game buatan Microsoft memang akan rilis multiplatform, namun mengenai apakah perilisannya day one atau selang beberapa waktu seperti yang dilakukan Sony, itu masih menjadi pertanyaan besar.
Phil mengatakan dia menyukai ide tentang open platform dimana gamer bisa memainkan game kesukaannya dimana pun tak terbatasi oleh apapun. Mereka pun tengah mengusahakan untuk masuk dan menggaet pasar mobile seperti Google dan Apple untuk lebih terbuka terhadap Xbox.
Ingin Ekspansi ke China
Usai akuisisi besar-besaran mereka terhadap Activision-Blizzard-King, raksasa teknologi dan gaming ini sepertinya masih punya tujuan untuk melakukan ekspansi lagi. Target mereka kali ini adalah melebarkan sayap ke Tiongkok.
Tapi memang target ini bukan harus terealisasi dalam jangka pendek. Mereka akan mulai dengan langkah-langkah kecil terlebih dahulu seperti bekerja sama dengan Tencent untuk mengembangkan Age of Empire Mobile yang baru saja rilis global bulan Oktober lalu.
Gimana menurut kamu? Apakah Microsoft akan berhasil dalam ekspansinya ke Asia? Mengingat Xbox sendiri memang lebih banyak peminatnya di barat dan eksistensinya di pasar Asia Timur, terutama Jepang bisa dikatakan hampir nihil.